Jakarta, Netizen Berisik –ÂBadan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 tumbuh 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Angka pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan kuartal I-2024 atau kuartal II-2023.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia memang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal I-2024 senilai 5,11 persen. “Kalau dilihat dari peran sektor jasa keuangan sebagai peran intermediasi dari penyediaan pembiayaan bagi sektor-sektor riil yang menjadi penopang bagi ekonomi, dapat kami laporkan bahwa angka-angka yang terlihat dalam seluruh bidang sektor jasa keuangan itu tetap tumbuh kuat,” kata dia dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, Senin (5/8/2024).

Ia memerinci, misalnya pada sektor perbankan secara keseluruhan pada semester I-2024 pertumbuhan kredit 12,36 persen secara tahunan.

Dari jumah tersebut, penyaluran kredit terbesar diberikan untuk keperluan kredit investasi yaitu 15,09 persen dan kredit modal kerja sebesar 11,68 persen. “Dua komponen dalam kredit itu merupakan dukungan kepada mesin pertumbuhan di sektor riil,” imbuh dia.

Dengan melihat hal itu, Mahendra memperkirakan pertumbuhan ekonomi sektor riil dengan dukungan kredit perbankan akan tetap kuat.

Hal serupa juga terlihat di sektor multifinance yang mencatatkan pembiayaan secara keseluruhan di atas 10 persen. Di sisi lain, industri asuransi juga mencatat premi asuransi komersial juga tumbuh 8,46 persen pada kuartal II-2024.

Sementara dari sektor pasar modal, penerbitan emiten juga mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

“Dari kinerja yang ada di sektor jasa keuangan terlihat kuat dan tentu menopang pada pertumbuhan triwulan II-2024, sekaligus juga menjadi landasan yang kuat bagi pertumbuhan di triwulan berikutnya,” tutup dia.

Sebagai informasi, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi itu didapat dari produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 5.536,5 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp 3.231 triliun.

“Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 bila dibandingkan dengan kuartal II-2023 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,05 persen,” kata dia, dalam konferensi pers, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Laju pertumbuhan ekonomi pada periode April-Juni 2024 itu melambat dari kuartal sebelumnya. Tercatat laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 mencapai 5,11 persen secara yoy.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *